Petani merupakan pahlawan yang seringkali tak terlihat dalam rantai pasokan produk pertanian dan menjadi tulang punggung industri pertanian. Dalam acara PT Cipta Makmur Pertiwi (CMP) untuk memperkuat koneksi dan membangun hubungan yang menginspirasi, Bapak Kushendriawan dan Brigjen Wirana mengajak kita menjelajahi kehidupan petani di Desa Kempo, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Desa Kempo dipilih sebagai lokasi pada acara ini karena beberapa alasan, diantaranya: intensitas hujan yang terbatas selama Desember 2023 hingga Januari 2024 yang mengancam tanaman jagung petani. Pada portal berita suarantb.com dijelaskan bahwa sekitar 570 ha tanaman jagung warga di tiga desa se-Kecamatan Kempo terancam gagal panen. 

Acara bertajuk “Visit Petani dan Sosialisasi Produk CMP” ini menjadi momentum penting dan merupakan kesempatan para petani untuk berbagi cerita, tantangan, sekaligus pengalaman mereka. Dalam acara ini, PT Cipta Makmur Pertiwi bertekad memberi dukungan dan solusi bagi petani setempat yang sedang menghadapi kesulitan gagal panen. Tidak hanya berupaya meningkatkan hasil panen, namun juga meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat setempat daerah kempo. 

Selain itu, acara ini juga merupakan kesempatan PT CMP memperkenalkan berbagai produk unggulan kepada petani dan masyarakat setempat. Dengan beragam inovasi produk CMP untuk meningkatkan hasil pertanian dan mencegah gagal panen, PT CMP berharap dapat membantu petani menghadapi tantangan yang sedang mereka hadapi. Melalui pendekatan inilah, hubungan yang berkelanjutan dapat dibangun antara PT CMP, petani, dan masyarakat setempat. Dengan kolaborasi dan solidaritas yang kuat, diharapkan desa tersebut dapat kembali pulih dari tantangan dan permasalahan yang sedang dihadapi.